Selasa, 04 Oktober 2011
Coal Handling
Senin, 12 September 2011
Water Intake
- Air masuk melalui inlet (1) dan minyak akan terangkat karena masa jenis minyak lebih ringan daripada air
- Lumpur akan mengendap dan di tahan di penyaring (3)
- Air keluar melalui pipa (4) sengaja dibuat panjang kebawah untuk mengambil air bersih tanpa campuran minyak dan akan dikeluarkan melalui outlet (5)
Minggu, 11 September 2011
Water Treatment Plant
Kamis, 25 Agustus 2011
Bagian bagian Boiler
Minggu, 21 Agustus 2011
Siklus Batu bara dan Abu pada PLTU
Rabu, 17 Agustus 2011
Siklus udara dan gas pada PLTU
- Memanaskan batubara.
- Mentranspor batubara menuju ruang bakar.
Selasa, 16 Agustus 2011
Siklus air pada PLTU
Air yang berasal dari air laut, dimurnikan dalam Desalination Plant. Kemudian air diproses dalam Demineralisasi Plant, yang berfungsi mengecilkan kadar ion hingga mencapai kadar ion dengan konduktivitas 0,2 μv/cm. Air ini ditampung dalam Demin Plant dan sebuah tank Stand By yaitu Reserved Feed Water Tank dimana sewaktu-waktu air siap disirkulasi ke sistem.
Air ini masuk ke kondensor pada suhu 40oC lalu dipompa dengan Condensate Extraction Pump ke Condensate Polishing untuk menurunkan kadar garam mineral yang terkandung pada air, lalu dilanjutkan ke pemanas dengan memanfaatkan uap panas dari keluaran LP turbin.
Air dipanaskan lagi di dalam Low Pressure Heater (LP Heater) hingga bersuhu 109oC. Dari situ air dilewatkan Deaerator, dimana air diberikan uap panas agar gas oksigen terpisah dan dapat dibuang. Juga terjadi proses Hidrazine, yaitu pemisahan sisa gas yang masih terkandung pada air. Deaerator juga memanaskan air hingga 140oC.
Kemudian air dipompa oleh Boiler Feed Pump ke High Pressure Heater (HP Heater) hingga bersuhu 270oC.
Dari Heater air dialirkan ke Economizer dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang bertemperatur tinggi. Hal ini bertujuan agar air yang masuk ke boiler temperaturnya tidak jauh berbeda dengan air yang ada di dalam boiler.
Lalu air dialirkan ke Steam Drum. Di Steam Drum terjadi pemisahan air dan uap. Air di Steam Drum disirkulasikan ke pipa-pipa Wall Tube dan Down Comer pada dinding boiler untuk dipanaskan, hingga akhirnya kembali lagi ke Steam Drum. Aliran pada Wall Tube dan Down Comer adalah akibat perbedaan massa jenis air dan uap.
Uap yang telah terbentuk dipanaskan lagi di Superheater yang terdiri atas Primary Superheater dan Secondary Superheater, hingga keluarannya berupa uap Superheated (uap kering) bersuhu 538oC dengan tekanan 169 kg/cm2.
Dari HP Turbine, uap mengalami penurunan tekanan dan temperatur, lalu menuju Reheater untuk dipanaskan kembali hingga mencapai temperatur 538oC dan tekanan 39 kg/cm2. Kemudian uap diekspansikan lagi di Intermediate Pressure Turbine (IP Turbine) dan kemudian langsung masuk ke Low Pressure Turbine (LP Turbine) tanpa mengalami pemanasan ulang. HP Turbine, IP Turbine, LP Turbine dikopel menjadi satu poros untuk menggerakkan generator yang menghasikan energi listrik.
Uap yang keluar dari LP Turbine dimasukkan ke Condensor. Tekanan pada Condensor divakumkan dengan Air Injector agar terjadi kondensasi secara cepat di Condensor dan terjadi perbedaan tekanan yang besar dengan Turbine sehingga gaya penggerak sudu-sudu Turbine yang cukup besar. Uap di Condensor didinginkan dengan air laut. Air yang dihasilkan disirkulasikan lagi ke dalam boiler. Untuk mengatasi terjadinya kebocoran air dan uap, maka air hasil sirkulasi ditambah dengan air murni hasil desalinasi air laut.