Rabu, 27 Maret 2013

Sistem Tenaga Listrik Pada Boiler


Boiler memerlukan sejumlah peralatan bantu seperi pompa, fan, dan mesin listrik lainnya untuk dapat menjalankan boiler. Semua peralatan ini mengunakan tenaga listrik dan sebagian peralatan bantu digerakkan dengan motor listrik. Besarnya tenaga listrik yang diperlukan untuk menjalankan mesin mesin listrik pada suatu pembangkit listrik sekitar 4% sampai 6% dari kapasitas energi yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut. Sistem yang mendistribusikan daya untuk pasokan motor dan mesin listrik pada semua peralatan listrik di pembangkit sering disebut “Pemakaian sendiri”
Sistem distribusi daya digunakan untuk mennyediakan energi listrik yang akan digunakan untuk keperluan mesin – mesin pembankit sendiri. Mesin – mesin listrik pada boiler menurut fungsinya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1.      Mesin listrik penting (urgent)
Mesin listrik ini berkaitan langsung dengan kelangsungan jalannya unit pembangkit, dan bila hilang (mati) maka akan segera menyebabkan pengurangan keluaran unit. Contoh mesin listrik urgent antara lain adalah Boiler feed water, Induced draft fan, Primary air fan, Loop air fan dan sebagainya. Pada seetiap pembangkit secara rinci tentunya ada perbedaan jumlah atau jenis mesin listrik yang digunakan tergantung dari pabrikan pembuat dan kondisi setempat. 

2.      Mesin listrik pelayanan (service)
Mesin listrik ini tidak berkaitan langsung pada sistem pembangkit. Apabila mesin listrik ini tiba – tiba mati tidak akan berpengaruh banyak terhadap output pembangkit listrik hingga interval waktu tertentu. Mesin listrik yang termasuk dalam kelompok ini misalnya pada sistem pemurnian air, sistem ash handling, root blower supporting, atau mesin listrik pembantu yang tidak masuk dalam kelompok urgent.

Jumat, 22 Maret 2013

Penangkap Debu Pada Boiler (Dust Catcher)


Electrostatic Precipitator

Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan, maka dalam pengolahan abu pada boiler batu bara harus menjamin karakteristik kualitas emisi udara, akan memenuhi standard baku mutu emisi udara yang ditetapkan pihak terkait tentang Baku Mutu Ambien dan Emisi Udara Tidak Bergerak. Oleh karena itu boiler harus dilengkapi dengan peralatan Electrostatic Precipitator yang bisa mengurangi jumlah limbah udara.
Gambar Electrostatic Precipitator

Cara Kerja Electrostatic
Electrostatic Precipitator merupakan suatu alat yang digunakan untuk menangkap abu keluaran dari boiler dengan menggunakan prinsip kerja elektrostatis. ESP mempunyai tiga komponen utama, yaitu Discharge electrode, Collection electrode, dan Hammer device. Discharge Electrode adalah elektroda yang dialiri arus DC tegangan tinggi negatif sehingga menghasilkan medan listrik negatif. Collection Electrode adalah elektroda yang di groundkan. Sedangkan Hammering device adalah alat yang digunakan untuk melepaskan debu yang menempel pada Collecting Electrode


.
Gambar  Medan listrik pada elektroda
Discharge electroda mendapatkan supplai energi listrik, sehingga disekitar elektroda ini menjadi daerah medan listrik, dan semakin jauh dari elektroda ini maka medan listrik juga akan semakin lemah.
Discharge Electrode yang menghasilkan medan listrik negatif maka di daerah ini juga terdapat elektron dalam jumlah yang banyak. Sedangkan pada Collecting Electrode yang ditanahkan sehingga menjadi bermuatan positif, maka jumlah elektron yang banyak disekitar Discharge Electrode tadi akan bergerak ke arah Collecting Electrode. Proses inilah yang disebut ionisasi.

Gambar  Proses ionisasi
Gas buang berasal dari keluaran air preheater melalui ducting menuju seal inlet dan debu / dust akan mengalami proses ionisasi, sehingga debu yang awalnya bermuatan netral setelah melewati medan listrik akan menjadi negatif. Partikel debu yang sudah bermuantan negatif kemudian menempel pada pelat – pelat pengumpul (Collecting Electrode). Secara periodik setelah debu menempel, pelat akan di getarkan oleh Hammer sehingga debu tersebut akan jatuh ke bak penampung. Untuk debu yang belum menempel pada bagian pertama akan menempel pada bagian berikutnya dan akan mengalami proses yang sama, sampai pada bagian terakhir sisa debu yang tidak terjaring akan di buang melalui cerobong.